Thursday, 21 April 2016

Mobil Pemadam Terbalik didepan Mapolres Aceh Tamiang

Penulis: admin 3

Mobil pemadam kebakaran (damkar) 04 milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang mengalami kecelakaan tunggal di depan Mapolres Aceh Tamiang, Kamis (21/4). Dalam musibah itu empat petugas luka berat dan seorang lagi bernama Hidayat Nur meninggal dalam perjalanan ke RSU Aceh Tamiang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi kemarin, mobil damkar itu bermaksud hendak memadamkan api di salah satu ladang milik warga di Desa Tupah, Kecamatan Karang Baru. Malah sebelumnya, informasi yang disampaikan warga kepada petugas bahwa yang terbakar itu adalah rumah warga. Tapi setelah diklarifikasi ternyata yang terbakar hanyalah ladang dan tumpukan kayu kering milik warga.

Dengan tangki berisi air penuh, mobil yang disopiri Dedi Junaidi itu melaju kencang dari arah Kualasimpang ke lokasi kebakaran. Sesampai di depan Mapolres Aceh Tamiang, mobil tersebut hendak mendahului mobil Avanza yang melaju di depannya, namun tak segera minggir ke kiri saat mobil damkar lewat.

Pada saat mendahului Avanza itulah salah satu ban belakang mobil damkar terangkat, sehingga terbalik ke arah kiri dan terseret hingga sepuluh meter baru kemudian menghantam tembok pagar mapolres dalam kondisi bannya ke atas.

Empat petugas damkar, masing-masing Imbang Jaya, Husni Thamrin, Syawal, dan Wawan Kurniawan yang berada di mobil itu terpental ke badan jalan, lalu jatuh ke parit yang berada di pinggir kiri badan jalan. Kepalanya terbentur.

Pada saat kejadian, tiga petugas damkar berada di kabin belakang sopir dan dua lagi di seat depan di samping sopir. Pada saat terbalik ketiganya masih berpegangan di besi kabin, namun mereka terhambur ke luar ketika mobil itu terbalik.

Saat mobil itu terguling dan terbalik, diduga kepala para petugas damkar terbentur hebat ke badan jalan, demikian pula tangan dan pinggang mereka.

Di antara enam petugas yang nahas itu, Syawal mengalami patah tebu di pangkal tangan kanannya, Husni Thamren bocor di kepalanya, Wawan terkilir di pinggang dan mengalami luka lecet, Imbang Jaya koyak di pelipis, sedangkan sopir tidak mengalami luka.

Adapun Hidayat Nur ditemukan dalam posisi sujud di dekat pintu mobil yang terbalik itu. Dari hidungnya keluar banyak darah. Diduga kepalanya terkena benturan hebat.

Mendengar suara mobil terbalik, anggota polisi ke luar dari mapolres memberikan pertolongan. Seorang polisi malah memangku Hidayat dan melarikannya ke rumah sakit. “Namun di tengah perjalanan, sekira pukul 14.15 WIB, tepat di depan Kantor Bupati Aceh Tamiang ia mengembuskan napas terakhir,” ujar seorang polisi yang baju maupun celananya berdarah.

Sedangkan empat korban lainnya mengalami luka berat dan hingga tadi malam masih dirawat. Istri, keluarga, dan kolega korban tampak histeris di ruang IGD RSU Aceh Tamiang, karena tak menyangka Hidayat yang paginya masih segar bugar, siangnya justru telah meninggalkan mereka untuk selama–lamanya.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD Aceh Tamiang, Muhammad Husni di IGD kepada Serambi, Kamis (21/4) mengatakan, saat akan pergi makan siang, ia berpapasan dengan mobil damkar yang disopiri Dedi Junaidi di depan Kompi 111 dan berupaya menyetop untuk menanyakan di mana kebakaran.

Setelah diberi tahu bahwa ada kebakaran di Desa Tupah, Muhammad Husni mempersilakan mobil tersebut melanjutkan perjalanan.

Tapi sesaat kemudian handphone-nya berdering, ada yang mengabarkan bahwa mobil damkar yang ditumpangi petugasnya terbalik yang menyebabkan satu anak buahnya meninggal.

Lokasi musibah itu sekitar lima kilometer dari lokasi kebakaran. Sedangkan mobil pemadam satu lagi berhasil memadamkan api di Desa Tupah, kemudian mereka langsung ke IGD RSU Tamiang melihat rekan mereka yang mengalami musibah.

Pantauan Serambi, sopir mobil pemadam, Dedi Junaidi tidak mengalami luka apa pun kendati bagian atas mobil peyot. Namun, di ruang IGD RSU Tamiang ia duduk tanpa banyak bicara dengan tatapan mata hampa.

Sumber: Serambinews.com

Komentar