Wednesday, 12 June 2013

Polisi Kawal Perkantoran di Aceh

Penulis: admin 3
Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Efendi memberi ucapan selamat kepada sejumlah pejabat dan kapolres yang dilantik di Aula Mapolda Aceh, Selasa (11/6). SERAMBI/M ANSHAR

Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Efendi memberi ucapan selamat kepada sejumlah pejabat dan kapolres yang dilantik di Aula Mapolda Aceh, Selasa (11/6). SERAMBI/M ANSHAR

BANDA ACEH – Kapolda Aceh, Irjen Pol Herman Effendi menegaskan kini seluruh kantor Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) dan Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten/Kota (SKPK) di Aceh ikut dikawal polisi guna menghindari ancaman terhadap kepala SKPA/SKPK, maupun terhadap pejabat di kantor itu yang merupakan panitia tender proyek.

Kapolda menyampaikan hal itu ketika menjawab wartawan seusai memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) enam pejabat utama Polda Aceh dan Kapolres di Aceh di Aula Mapolda Aceh, Banda Aceh, Selasa (11/6).

“Untuk mendukung kelancaran proses tender dan pembangunannya, kita sudah lakukan upaya preventif dengan menempatkan polisi di perkantoran untuk mengawal,” kata Kapolda.

Menurutnya, pengamanan ini tidak hanya di Kantor SKPA tingkat provinsi di Banda Aceh, tetapi juga perkantoran SKPK kabupaten/kota. Namun, khusus di Kantor SKPA, pengamanan selain oleh personel Polresta Banda Aceh, juga dibantu personel Polda Aceh, bahkan dari Satuan Brimob. “Ini untuk backup petugas Polresta, personel yang backup ini bisa tiga orang atau lebih, tergantung tingkat kerawanan di kantor tersebut,” jelas Kapolda.

Irjen Herman Effendi mengatakan, kebijakan ini juga telah dilapor ke Gubernur Zaini Abdullah dan Gubernur Aceh itu menyambut baik, bahkan meminta polisi terus mengawal ini, termasuk memproses hukum terhadap peneror yang sudah ditangkap, seperti terhadap sepuluh warga luar Banda Aceh yang merusak pintu kantor dan pot bunga Dinas Keuangan Aceh, Selasa, (23/5) sore gara-gara tidak mendapat proyek penunjukan langsung (PL) dari Kadis Keuangan Aceh, Azhari.

“Perkara itu lanjut dan kini semuanya masih tetap ditahan di Polresta,” tegas Kapolda.

Kapolda menambahkan, polisi juga terus memburu pria mengaku bernama Solar dan kawan-kawan yang mengeroyok Kabid Olahraga pada Disdikpora Aceh Utara, Muhammad Sulaiman (53), Rabu (29/5), karena proyek yang diminta Solar cs tak bisa dikabulkan korban.

Sedangkan kasus penembakan kader PNA, T Muhammad Zainal Abidin alias Cekgu (30) di Pidie beberapa bulan lalu, kata Kapolda, polisi masih memburu anggota DPRK Pidie dari Partai Aceh, Tgk Ilyas yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Pidie karena diduga terlibat pembunuhan itu. “Polisi tetap mengejar sisa-sisa pelaku,” pungkas Kapolda.

Mengenai sertijab pejabat utama dan kapolres kemarin, ketika ditanya apakah ada kaitannya dengan persiapan menjelang pemilu legislatif 2014, Kapolda membenarkan bahwa salah satu alasannya memang itu, di samping untuk penyegaran. “Ya, supaya ketika jelang pemilu nanti tak ada lagi pergeseran dan semuanya lebih fokus untuk pengamanan pemilu,” jawab Kapolda.

Enam pejabat utama Polda Aceh yang dipindah kemarin adalah Kombes Pol Taufik Nurhidayat, dari Irwasda dipindah ke Mabes Polri, Kombes Pol Imam Widodo, dari Kasat Brimob menjadi Kaden Gegana Koor Brimob Mabes Polri, Kombes Pol Unggul Sedyantoro, dari Direktur Lalu Lintas menjadi Kabag Kamsel Koorlantas Polri, Kombes Pol Maryanto, dari Direktur Obvit dipindah ke STIK Lemdikpol, Kombes Pol Dedy Setyo dari Direktur Ditnarkoba menjadi Direktur Ditnarkoba Polda Sumsel.

Adapun enam Kapolres yang dipindah adalah AKBP Farid Bachtiar, dari Kapolres Aceh Utara menjadi Wakasat Brimob Polda Jateng, AKBP Kukuh Santoso (mantan Kapolres Lhokseumawe) kepada AKBP Joko Surachmanto dari Mabes Polri,

AKBP Parlautan Siregar, dari Kapolres Simeulue menjadi Kabag Paskon Sapras Polda Sumut, AKBP Sofyan Tanjung (mantan kapolres Gayo Lues), AKBP Chomariasih dari Kapolres Sabang dipindah ke Biro Perencanaan Polda Aceh, AKBP Dumadi, dari Kapolres Pidie ditarik kembali ke Polda Aceh menjadi Wakil Direktur Sabhara.

Sumber: Serambi Indonesia

Komentar